Di tengah-tengah tumpukan sampah yang meluas di TPST Bantar Gebang, muncul permadani kehidupan yang unik-tempat yang dibebani oleh sampah dan rumah bagi individu-individu tangguh yang berjuang untuk mencari nafkah di lingkungan yang penuh tantangan ini. Namun, di tengah kenyataan pahit seperti itu, secercah kasih sayang dan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup mulai menerangi kegelapan. Bertepatan dengan Hari Gizi Nasional yang jatuh oada tanggal 25 Januari 2024, Gerakan Berbagi Sarapan melaksanakan Program Peduli Gizi sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat sekitar Bantar Gebang. Inisiatif ini tidak hanya sekadar menyediakan makanan, tetapi juga melambangkan harapan dan perhatian kepada mereka yang mungkin merasa terabaikan.
Inti dari upaya ini adalah Taman Pendidikan Anak (TPA), sebuah inisiatif dari masyarakat setempat untuk memberikan pendidikan dan kepedulian kepada anak-anak yang menghadapi tantangan lingkungan yang keras dan tidak kondusif. Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk memfasiliyasi anak-anak, seperti kegiatan Posyandu, anak-anak menjalani pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala guna menilai status gizi mereka, suatu langkah yang sangat penting untuk memahami kebutuhan gizi individual setiap anak. Sementara itu, melalui pendistribusian paket gizi, masyarakat diberikan paket gizi berupa karbohidrat, protein hewani dan nabati, buah-buahan, serta susu, dengan tujuan memastikan kecukupan gizi dalam menu makanan sehari-hari mereka. Kegiatan kreatif juga diadakan, di mana anak-anak diajak untuk terlibat dalam sesi menggambar bersama, menciptakan momen-momen keceriaan dan kebersamaan di tengah-tengah tantangan yang mereka hadapi sehari-hari.
Rifki, selaku Ketua Program Berbagi Sarapan, mengungkapkan harapannya terhadap Program Peduli Gizi, “Kami berharap dengan adanya program peduli gizi ini, kami dapat membantu masyarakat yang berada di TPST Bantar Gebang dalam memenuhi kebutuhan gizinya. Harapan kami yang lebih besar adalah Program Peduli Gizi ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas lagi bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan dukungan gizi.”
Suasana selama kegiatan ini memancarkan kebahagiaan dan kehangatan, membawa sentuhan optimisme pada lingkungan yang dikenal penuh dengan tantangan. Melalui program Gerakan Berbagi Sarapan, terbentuklah aspirasi bahwa inisiatif kepedulian gizi ini bukan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan sekali saja, melainkan sebuah komitmen terhadap upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang membutuhkan. Sebagai pelaku dalam inisiatif ini, kami menyadari potensi yang sangat besar dalam diri setiap anak yang tumbuh dan berkembang di Bantar Gebang. Kami sangat yakin bahwa dengan memberikan perhatian dan nutrisi yang cukup, kami dapat berkontribusi pada munculnya generasi emas untuk Indonesia di tengah-tengah realitas yang penuh tantangan ini.
